TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai peningkatan elektabilitas PDI Perjuangan punya irisan yang kuat dengan juga naiknya elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada semacam tautan memilih Jokowi dengan memilih PDI Perjuangan," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Kamis (26/4/2018).
Ia menanggapi survei Litbang Kompas, bahwa elektabilitas PDI-Perjuangan mencapai 33,3 persen. Angka ini sedikit naik dibandingkan dengan survei pada Oktober 2017.
Tingkat keterpilihan PDI-Perjuangan ini sedikit banyak menguatkan tesis selama ini terkait parpol petahana, yakni elektabilitasnya seiring dengan tokoh yang saat memimpin pemerintahan.
Hal ini terlihat ketika elektabilitas Presiden Jokowi meningkat, hal yang sama terjadi juga pada PDI-Perjuangan.
Elektabilitas Jokowi mencapai 55,9 persen. Angka itu meningkat dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen.
Menurutnya, kenaikan elektabilitas PDI Perjuangan dan Jokowi sekaligus menandakan tidak optimalnya isu negatif yang diarahkan ke Jokowi maupun PDI Perjuangan selama ini.
Isu yang sebenarnya belum banyak beranjak jauh dari isu yang pernah dilontarkan sejak pilpres 2014 yang lalu.
Lebih jauh kata dia, hasil survei litbang Kompas itu baiknya juga jadi bahan evaluasi pada kelompok penantang Jokowi.
Jika isu yang mereka gulirkan tak juga berubah dengan isu yang lebih kekinian, maka menurutnya, mereka punya potensi ditinggalkan dan Jokowi menampuk keuntungan darinya.
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/04/26/kenaikan-elektabilitas-menandakan-tak-optimalnya-isu-negatif-kepada-jokowi-maupun-pdi-perjuangan
No comments:
Post a Comment