Rechercher dans ce blog

Tuesday, July 10, 2018

Alto Labetubun: Ada Napi Terorisme Berusia 8 Tahun di Penjara Irak

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis konflik asal Pulau Kei Alto Labetubun menceritakan pengelamannya bekerja di negara-negara konflik di Timur Tengah.

Selama bekerja, ia mengaku memiliki akses ke 16 penjara di Irak. Dan ia pernah melihat seorang anak delapan tahun yang mendekam di penjara negara itu. Statusnya sebagai narapidana terorisme.

Demikian ia sampaikan di acara Sarasehan Nasional Dewan Ketahanan Nasional bertema "Merawat Perdamaian: Belajar Dari Resolusi Konflik Dan Damai Di Maluku & Maluku Utara Untuk Indonesia Yang Bersatu, Berdaulat, Adil Dan Makmur", Hotel JS Luwansa Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (10/7/2018).

"Bayangkan delapan tahun," kata Alto yang berbicara sebagai panelis pada sesi ketiga bertema Resolusi Konflik Dan Damai Berlatar Separatisme Dan Terorisme itu.

Alto yang selama empat tahun terakhir bertugas di Irak itu, mengungkapkan anak usia delapan tahun yang ditemuinya, harus tidur bergantian. Sebab, penjara melebihi kapasitas.

"Satu penjara yang kapasitasnya 20 orang itu bisa 60 orang. Jadi mereka tidurnya harus shift (gantian)," kata Alto.

Selain itu menurut pengakuannya, di Irak ia juga menemukan banyak anak-anak perempuan korban budak seks ISIS yang harus lahir di penjara dan hidup di penjara mengikuti ibunya.

"Ada ibu-ibu dari teroris asing yang dipenjara, anak-anaknya banyak lahir di penjara karena mereka nggak punya keluarga. Jadi anak-anak dari nol tahun sampai 17 tahun itu ikut sama ibunya masuk penjara," kata Alto.

Alto juga mengatakan bahwa di Irak khususunya pada saat operasi pembebasan Mossul melihat banyam anak-anak dari perempuan budak seks ISIS yang terlantar.

Anak-anak itu terlantar karena keluarga ibu mereka tidak mau menerima anak-anak dari hasil hubungan dengan tentara ISIS.

"Bahkan anak-anak mereka yang dari hubungan itu harus dipisah. Dikasih pilihan mau kembali ke kita dengan syarat anak-anaknya harus dibuang. Jadi banyak sekali anak-anak yang terlantar gara-gara ibunya harus memilih antara keluarga atau mereka," kata Alto.(*)

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/07/10/alto-labetubun-ada-napi-terorisme-berusia-8-tahun-di-penjara-irak

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

Côte-Saint-Luc first responders fundraise for colleague on life support in Barbados - CBC.ca

nnnindonesia.blogspot.com First responders in Côte-Saint-Luc are worried and heartbroken after their colleague, volunteer Clifford Jordan, ...

Postingan Populer