TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini dunia berubah dengan sangat cepat dan akan mempengaruhi cara hidup manusia. Kehidupan manusia pun kini didukung dengan teknologi informasi tinggi dan semakin canggih.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan hal itu dalam acara "Sekolah Miliarder" yang digelar oleh PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Jakarta, Sabtu (4/8/2018).
Menurut Menteri Hanif, menghadapi perubahan glibal dan era teknologi dan informasi yang semakin canggih, seluruh warga bangsa harus percaya dan yakin bahwa kebaikan itu pasti akan membawa manfaat dan berkah.
"Kader-kader PMII dimanapun berada wajib menebarkan kebaikan terhadap apapun dan siapapun. Kader-kader PMII pun harus responsif terhadap perubahan global itu," kata Menteri Hanif.
Dalam kesempatan itu, Menteri Hanif mengatakan bahwa sangat penting menyiapkan diri terkait skill, inovasi dan karakter.
"Tiga hal ini yang harus dimiliki oleh setiap kader PMII agar mampu menjalankan bisnisnya secara baik dan tentu saja kompetitif," kata Menteri Hanif.
Dalam dunia bisnis, kata Menteri Hanif, siapapun tidak bisa menghindari persaingan atau kompetisi.
"Karena kompetisi adalah etika pergaulan dimanapun kita berada," ujarnya.
Karena itu, Menteri Hanif berpesan kader-kader PMII dan pemuda Indonesia untuk terus melakukan ikhtiar kebaikan dan upaya-upaya seoptimal mungkin agar memperoleh manfaat yang besar.
Selain itu, menurut Menteri Hanif, menjadi wirausahawan muda jangan perhenti karena capek, tapi berhentilah ketika kita sudah sampai ke titik tujuan.
"Kunci sukses wirausahawan muda itu ada tiga, pertama, keluar dari rutinitas. Kedua, ubahlah sudut pandang dan yang ketiga lakukan perubahan," tandas Menteri Hanif.
Sementara itu, para peserta Sekolah Miliarder PMII melakukan kunjungan ke The ChoQah (sekolah kopi dan coklat milik Ali Masykur Musa). Kunjungan ini untuk pelatihan pengolahan kopi dan coklat. Para peserta tampak antusias mengikuti menu pelatihan ini.
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/08/04/pmii-diharuskan-respon-perubahan-global
No comments:
Post a Comment