TRIBUNNEWS.COM -- Ledakan bom bunuh diri terjadi di Gereja Santa Maria, Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan Gereja Pantekosa di Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Barung Mangera, hingga pukul 12.39 WIB telah mengakibatkan sepuluh orang meninggal dunia dan 41 orang mengalami luka-luka.
Banyak pihak yang kemudian buka suara soal aksi bom bunuh diri di Surabaya.
Satu di antaranya adalah Fadli Zon.
Ia turut mengutuk tindakan teror yang terjadi di tiga gereja.
Hal tersebut disampaikan Fadli lewat akun Twitternya.
"Sy ikut mengutuk tindakan teror di lokasi 3 gereja di Surabaya. Itu tindakan biadab n pengecut. Turut berduka cita pd para korban," tulisnya.
Tak hanya itu, Fadli Zon juga meminta aksi terorisme kali ini diusut hingga tuntas.
Jangan sampai seperti kasus Novel Baswedan yang tak jelas.
Selain menyuarakan kegeramannya atas aksi pengeboman, Fadli juga mengungkapkan 'teori' soal perkembangan terorisme.
"Terorisme biasanya bkembang di negara yg lemah pemimpinnya, mudah diintervensi, byk kemiskinan n ketimpangan dan ketidakadilan yg nyata," ungkapnya.
Cuitan Fadli Zon itupun mengundang banyak reaksi dari para netizen.
Banyak yang tidak setuju dengan 'teori' tersebut dan menyindir Fadli lantaran ia sendiri sebenarnya juga merupakan pemimpin.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/05/13/ledakan-bom-di-surabaya-fadli-zon-sebut-terorisme-berkembang-di-negara-yang-lemah-pemimpinnya
No comments:
Post a Comment